Environmentallca.my.id-
Jakarta, CNBC Indonesia-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melihat banyak sumur tua minyak dan gas bumi (migas) belum dioptimalkan. Hal ini diharapkan mampu untuk meningkatkan produksi.
“Masih banyak juga sumur-sumur tua yang masih belum termanfaatkan,” ungkap Luky Agung Yusgiantoro, Sekretaris SKK Migas dalam acara Special Dialogue Swasembada Energi CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Luky menjelaskan, produksi migas dalam beberapa tahun terakhir alami penurunan secara alamiah. Pada tahu 2024, produksi minyak mencapai 579.000 barel per hari dan gas 5.749 mmscfd. Sementara di sisi lain konsumsi terus meningkat.
Situasi sangat berbeda dibandingkan dengan periode 1980-an, di mana Indonesia menikmati kejayaan karena surplus minyak.
“Memang pada akhir 1980 dan 1990-an, kita menikmati surplus minyak, dimana supply minyaknya itu lebih tinggi daripada demand,” jelasnya.
Tantangan ini kemudian dijawab dengan beberapa fokus. Antara lain pemanfaatan aset, percepatan proyek, percepatan rencana pengembangan dan eksplorasi.
“Kalau Donald Trump bilang drill baby drill, kita bilang eksplorasi-eksplorasi,” terang Luky.
(mij/mij)
Next Article
Kursi Dirjen Migas ESDM Masih Kosong, Ini yang Dilakukan Bahlil
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnbcindonesia.com/news/20250218164131-4-611639/genjot-minyak-trump-siap-drill-baby-drill-skk-migas-punya-jurus-ini