Environmentallca.my.id-
Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto menargetkan produksi minyak mentah domestik dapat mencapai 900 ribu hingga 1 juta barel per hari (bph) pada 2028-2029.
Guna mencapai target tersebut, setidaknya terdapat tiga strategi utama yang akan dilakukan oleh pemerintah.
“Ada 3 konsep,” ucap Bahlil dalam acara Beritasatu Outlook 2025, Kamis (30/1/2025).
Pertama, yakni pemanfaatan sumur idle alias nganggur, pemerintah akan mengaktifkan kembali sumur-sumur minyak yang tidak produktif agar dapat kembali berproduksi.
Kedua, optimalisasi sumur eksisting dengan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Teknologi EOR sendiri diharapkan dapat meningkatkan produksi dari sumur-sumur yang sudah beroperasi.
Ketiga, mendorong sejumlah proyek lapangan minyak yang telah selesai eksplorasi untuk mendapatkan persetujuan Plan of Development (PoD).
Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan kondisi terkini terkait produksi minyak terangkut (lifting) dan konsumsinya di Indonesia. Dia menyebut, impor minyak RI kini telah mencapai 1 juta barel per hari (bph).
Pasalnya, konsumsi minyak di Indonesia saat ini telah tembus 1,6 juta barel per hari. Sementara, lifting minyak nasional berkisar di level 600 ribu bph.
Artinya, dengan angka lifting yang jauh di bawah konsumsi tersebut, Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta bph untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
“Jadi kita impor kurang lebih sekitar 1 juta barel per hari, dengan kita mengalokasikan uang kurang lebih sekitar Rp 500 triliun devisa kita hilang per tahun untuk membeli minyak,” ujar Bahlil dalam acara perayaan HUT ke-65 Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) di Jakarta, dikutip Minggu (19/1/2025).
(wia)
Next Article
Potret SPBU di Tengah Isu Perubahan Skema Subsidi BBM Cs
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnbcindonesia.com/news/20250130174233-4-606790/ini-3-jurus-bahlil-katrol-naik-produksi-minyak-ri