Kebutuhan Garam 4,7 Juta Ton, Pelaku Industri Siap Optimalisasi Lahan

Jakarta, CNBC Indonesia – Kebutuhan garam tergolong cukup tinggi dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Melihat kondisi tersebut, PT Garam pun berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya guna memastikan ketersediaan garam di Tanah Air bisa terpenuhi.

Untuk diketahui, kebutuhan garam nasional saat ini mencapai 4,7 juta ton dalam satu tahun. Dari jumlah ini, Indonesia baru mampu memproduksi 2,5 juta ton garam per tahun, sehingga sisanya masih harus diimpor dari negara lain.

Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose menuturkan, untuk bisa memenuhi kebutuhan garam dalam negeri harus dilakukan yang namanya intensifikasi. Misalnya, melakukan modernisasi hingga optimalisasi lahan. Optimalisasi lahan tersebut dilakukan agar ladang yang tadinya tidak produktif menjadi produktif.

“Mau tidak mau, kita harus melakukan modernisasi. Kita harus melakukan investasi dan itu kami sekarang lakukan,” ujar dia dalam CNBC Indonesia Food Summit 2025, Rabu (19/3/2025).

Lebih jauh, Abraham mengatakan, pihaknya berencana melakukan investasi pembangunan pabrik di Segoromadu. Selain itu, PT Garam juga akan bekerja sama dengan Kementerian, Kelautan, dan Perikanan (KKP) untuk membangun ladang garam baru di Sabu, Raijua di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang lahannya kurang lebih 1.000 hektare.

“Di Bipolo kurang lebih 1.000 hektare, ada sekitar 2.000 hektare. Berapa kapasitas Garam yang bisa diproduksi? Ya kurang lebih 400-500 ribu ton. Sudah cukup? Belum. Makanya ayo semua para pelaku usaha kita bersama-sama memanfaatkan potensi yang ada di sini,” imbuh dia.

Dengan demikian, Abraham berharap, pihaknya bisa memenuhi potensi kebutuhan garam di Indonesia sekitar 4,7 juta ton. Ini merupakan potensi besar yang harus diambil oleh perusahaan.

(dpu/dpu)

Next Article


Live Now! Kupas Tuntas Upaya Dukung Swasembada Pangan