Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8%, RI Butuh Investasi Rp13.528 T

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Investasi dan Hilirisasi menggelar Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Dalam sambutannya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan, tema rakornas tahun ini adalah “Akselerasi Hilirisasi dan Investasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”.

“Tentunya tema ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang kelima, yaitu untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” kata Rosan.

“Di banyak kesempatan presiden menyampaikan empat prioritas utama dalam kepemimpinan beliau ke depannya, yaitu food security, energy security, Makan Bergizi Gratis, dan hilirisasi,” lanjutnya.

Menurut Rosan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun ini diperkirakan 5%. Kemudian pada tahun depan, perekonomian diprediksi tumbuh 5,1%.

Rosan mengutip laporan Bank Dunia yang dirilis Oktober lalu yang menyebutkan kalau ekonomi Indonesia masih bisa bertumbuh baik sampai beberapa tahun depan.

“Dan menindaklanjuti arahan presiden bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2028-2029 adalah 8% dan dalam hal ini Kementerian Investasi akan menjadi salah satu motor utama dari penggerak ekonomi ini,” ujar Rosan.

“Dan diperkirakan pada lima tahun ke depan rata-rata pertumbuhan investasi adalah 16,75%. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, dibutuhkan total investasi selama lima tahun ke depan adalah Rp 13.528 triliun,” lanjutnya.

Sedangkan untuk tahun depan, Rosan mengatakan target realisasi investasi yang sudah ditetapkan sebesar Rp 1.906 triliun. Target itu akan meningkat secara berkala sampai dengan tahun 2029.

“Jadi ini adalah tugas yang tidak mudah, yang memerlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh kementerian dan badan sampai provinsi, kabupaten, kota dalam mewujudkan target yang sudah dicanangkan oleh Bappenas,” kata Rosan.

(miq/miq)

Next Article


Rosan Bicara Mimpi RI Negara Maju 2045 Hingga Investasi EV-Rumput Laut