Ramai-Ramai Berburu Pembunuh Bos Asuransi, Wajah Pelaku Terungkap

Jakarta, CNBC Indonesia – Pembunuhan CEO UnitedHealthcare Brian Thompson di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (4/12/2024) mengejutkan banyak orang. Tak sedikit ‘detektif ‘warganet mulai mencari petunjuk tentang motivasi pembunuh dan bagaimana ia berhasil melarikan diri dari tempat kejadian.

Pada Kamis (5/12/2024), polisi memeriksa bukti mulai dari video pengawasan hingga barang-barang yang dibuang di dekatnya yang mungkin berisi DNA untuk menemukan pembunuhnya. Pihak berwenang juga meminta bantuan masyarakat, dengan merilis foto yang memperlihatkan wajahnya dengan jelas.

Sementara itu, platform internet termasuk Bluesky, Reddit, dan X memunculkan ratusan unggahan dari orang-orang amatir yang meneliti video dan foto.

Mereka mencari melalui rekaman pengawasan senjata api yang mungkin dilengkapi peredam suara, mengidentifikasi merek tas ransel, hingga melakukan triangulasi data sepeda sewaan untuk mengungkap rute pelarian.

“Pria itu punya peredam suara, yang merupakan hal yang sangat sulit didapatkan, terutama di negara bagian seperti New York,” tulis seorang pengguna Reddit, seperti dikutip Reuters pada Jumat (6/12/2024).

Sebuah unggahan Reddit tentang Thompson di subreddit MorbidReality, yang memiliki lebih dari 1 juta anggota, mengumpulkan lebih dari 260 komentar.

Pengguna berspekulasi bahwa senjata pembunuh itu adalah pistol Station 6 atau “senjata api eksotis yang disebut B&T VP9.” Yang lain berfokus pada ransel, menyebutnya “Tas Ransel Peak Design Everyday 30L, Tas Kamera.”

Di X, beberapa pengguna mencoba mencari petunjuk di Citi Bike, sistem penyewaan sepeda New York, untuk mendapatkan petunjuk. Seorang pengguna mengunggah detail tentang sepeda, yang tampaknya menjadi satu-satunya yang meninggalkan area tersebut tak lama setelah penembakan dan menuju Central Park.

Polisi kemudian memberi tahu media bahwa mereka yakin pembunuhnya kemungkinan menggunakan e-bike yang tidak bertanda, bukan Citi Bike.

Kamis pagi, pengguna memeriksa serpihan lain: laporan bahwa kata-kata “menyangkal,” “mempertahankan,” dan “menyingkirkan” diukir pada selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian. Kata-kata itu mengingatkan pada judul buku tahun 2010 yang mengkritik industri asuransi berjudul Delay Deny Defend: Why Insurance Companies Don’t Pay Claims and What You Can Do About It.

Komentar-komentar itu memicu lebih banyak obrolan tentang motivasi penembak, mulai dari penyelidikan federal awal tahun 2024 terhadap perusahaan tersebut hingga gugatan yang diajukan oleh dana pensiun Florida yang menuduh perdagangan orang dalam.

Agen FBI pensiunan Jennifer Coffindaffer pada Kamis mengunggah video berdurasi 26 menit di X yang memaparkan pemikirannya tentang pembunuhan itu. Ia mengatakan pembunuhnya tahu persis di mana Thompson akan berada dan kapan.

“Itu hanya memberi tahu saya bahwa kemungkinan besar ada seseorang di dalam, seseorang yang tahu kapan dia akan pergi,” katanya.

Forum-forum online tersebut penuh dengan ‘detektif internet’ yang menyortir laporan yang tersedia untuk umum guna mengungkap informasi setelah kejahatan besar.

Terkadang, perburuan mereka berhasil, seperti detektif daring membantu penyidik mengidentifikasi banyak perusuh yang ikut serta dalam kerusuhan Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, menyusul kemenangan pemilihan presiden Joe Biden pada tahun 2020.

Namun, “investigasi yang dilakukan oleh orang banyak” seperti itu juga bisa jadi salah. Setelah pengeboman Boston Marathon April 2013, pengguna Reddit menyebarkan teori yang menunjuk orang yang salah, yang kemudian diperkuat oleh berbagai publikasi termasuk, New York Post. FBI merilis foto-foto tersangka utama mereka untuk meredakan spekulasi tersebut.

Tahneer Oksman, seorang profesor di departemen komunikasi Marymount Manhattan College di New York, mengatakan media sosial membantu orang-orang terhubung dengan topik yang sama, tetapi juga mengaburkan batas antara berita dan spekulasi.

“Banyak orang tidak lagi membedakan antara mendapatkan informasi yang telah diverifikasi dan mengobrol/berspekulasi tentang informasi yang telah diverifikasi tersebut,” katanya.

(luc/luc)

Next Article


Detik-Detik Trump Terluka Setelah Insiden Penembakan Pennsylvania