RI Tidak Bisa Lepas Dari Garam, Setahun Butuh Segini

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kemampuan produksi garam nasional. Hal ini didukung oleh letak geografis Indonesia yang diberkati garis pantai yang panjang.

Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose mengatakan, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia yakni 18.000 kilometer (km) yang terdiri dari 17.000 pulau. Artinya, 70% wilayah Indonesia merupakan perairan laut.

Garam sendiri berasal dari laut dan ini menjadi satu rezeki yang perlu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Indonesia. Untuk itu, Pemerintah juga sudah menekankan pentingnya kemandirian bangsa yang tentu meliputi swasembada pangan, termasuk untuk kebutuhan garam.

Dia melanjutkan, pengembangan industri garam nasional menjadi bagian dari konsep ekonomi biru. Upaya pengembangan ini harus dilakukan mengingat kehidupan manusia tidak bisa lepas dari garam. Pasalnya, setiap orang dipastikan bakal mengkonsumsi garam.

“Kalau dari data yang kita dapat dari Kementerian Kesehatan per orang, kebutuhannya adalah 3 gram garam per hari. Kalau data WHO adalah 5 gram per orang per hari, dan kalau kita kalikan dengan jumlah penduduk kurang lebih kita ambil 284 juta, maka kurang lebih 500 ribu ton garam konsumsi saja,” ungkap Abraham dalam CNBC Indonesia Food Summit 2025, Rabu (19/3/2025).

Menurutnya, kebutuhan garam tidak hanya untuk konsumsi pangan masyarakat saja, melainkan juga untuk industri, farmasi, dan lain-lain. Dengan demikian, ada banyak hal yang bisa dieksplorasi dari komoditas garam yang tersedia di Indonesia. Tujuannya agar Indonesia bisa mendorong industri garam secara mandiri sekaligus menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Tugas untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi garam lokal tidak hanya menjadi tanggung jawab PT Garam saja, akan tetapi juga seluruh pelaku usaha Tanah Air.

“Ayo kita bersama-sama memanfaatkan potensi ini, melakukan investasi untuk mendorong pemanfaatan potensi laut yang ada menghasilkan garam untuk kebutuhan kita sendiri,” tandas dia.

(dpu/dpu)

Next Article


Kupas Tuntas Upaya Stakeholder Dorong Swasembada Pangan 2026